Selasa, 24 April 2012

KOMUNIKASI PADA BAYI DAN BALITA


A.    PENGERTIAN KOMUNIKASI

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).
SESAAT setelah dilahirkan, bayi sudah mampu berkomunikasi dengan orang lain melalui gerakan tubuh dan suara. Menangispun menjadi sarana komunikasi bagi sikecil. Setiap tangisannya memiliki arti yang berbeda. Ketika merespon tangisan dan berinteraksi dengannya membantu bayi belajar tentang cara berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya.

Fase pertumbuhan dan perkembangan komunikasi bayi meliputi:
Ø  fase prelinguistic/pralinguistik
Ø  kata pertama
Ø  kalimat pertama
Ø  kemampuan bicara egosentris dan memasyarakat
Ø  perkembangan semantik
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa :
  1. Intelegensi (kecerdasan)
  2. Jenis kelamin
  3. Bilingual (dua bahasa)
  4. Status tunggal atau kembar
  5. Rangsangan/ dorongan orang tua.
Adapun cara memberikan dukungan rangsangan aktif :
ü  Memperbaiki model orang tuanya.
ü  Mendorong kemampuan komunikasi verbal dan non verbal.
ü  Anak pengalaman untuk berbicara.
ü  Mendorong anak untuk mendengar.
ü  Menggunakan kata yang pasti dan benar.

Prinsip komunikasi efektif pada anak meliputi :
  1. Kesabaran mendengar.
  2. Role playing, bermain peran sebagai guru, ayah-ibu dan sebagainnya yang dapat mengekspresikan kemampuan anak dalam hal pikiran, emosi, perasaan dan keinginan mereka secara bebas.
Prinsip komunikasi efektif pada anak meliputi : 
  1. Kesabaran mendengar.
  2. Role playing, bermain peran sebagai guru, ayah-ibu dan sebagainnya yang dapat mengekspresikan kemampuan anak dalam hal pikiran, emosi, perasaan dan keinginan mereka secara bebas.
Ada beberapa cara berkomunikasi dengan bayi. Sebab faktor komunikasi juga sangat mendukung tumbuh kembang bayi.
1.      Bicara dengan suara yang wajar
Ini merupakan cara yang alami untuk membantu bayi membedakan berbicara di lingkungan yang tenang dengan di tempat yang ramai.
2.      Bicara saat suasana tenang
Hindari bicara saat anak menagis.Sebaiknya, ia ditenangkan lebih dahulu.
3.      Kurangi suara-suara yang tidak perlu
Misalnya, kecilkan suara musik saat bicara dengan bayi.
4.      Gendonglah bayi
Atau ambil posisi sejajar dengan bayi, kemudian bicara sambil saling menatap mata.Misalnya, anda sedang menari dengan bayi, katakan anda dan bayi sedang menari.
5.      Ekspresi jelas
Berbicaralah dengan ekspresi jelas. Apakah anda sedang gembira atau mengkhawatirkannya.
6.      Kenali sinyal-sinyal dan bahasa tubuh bayi
Apakah ia sudah ingin berhenti atau masih ingin beraktivitas.
7.      Pusatkan perhatian pada respon bayi
Tanggapi pesan-pesan yang disampaikannya melalui bahasa tubuh atau ekspresi wajahnya.
8.      Gunakan komunikasi positif, jelas dan konsisten.
Untuk membantu bayi menyerap suara orang tua. Ini dapat membimbing bayi memahami maksud orang tua.
9.      Jadilah pendengar aktif
Menunjukkan minat dan menghargai lawan bicara sangatlah penting dalam berkomunikasi. Apakah anda pendengar yang baik atau bukan, bayi akan meniru apa yang ia lihat. Anda model bagi si kecil untuk menjadi pendengar aktif.
Bayi tidak selalu mengerti kata-kata. Tapi Anda masih dapat berkomunikasi dengan bayi Anda menggunakan nada suara, sentuhan dan bahasa tubuh. Seorang bayi dari hari ke hari akan mengalami perkembangan bahasa dan kemampuan bicara, namun tentunya tiap anak tidak sama persis pencapaiannya, ada yang cepat berbicara ada pula yang membutuhkan waktu agak lama. Untuk membantu perkembangannya ibu dapat membantu memberikan stimulasi yang disesuaikan dengan keunikan masing-masing anak.
Pada usia bayi 0-2 bulan, sering-seringlah mengajak mereka berkomunikasi pada segala suasana, pada saat menidurkan, menyusui, memakaikan baju. Berbicaralah dengan intonasi yang lembut, dan jangan mengabaikan tangisannya, karena itulah cara mereka berkomunikasi untuk yang pertama kalinya.

Pada usia 2-6 bulan, sering-seringlah mengajak mereka berbicara dengan menggunakan intonasi yang berbeda-beda, dan juga ekspresi wajah yang menyenangkan. Ajaklah mereka menyanyikan lagu-lagu yang berirama riang dan lakukanlah berulang-ulang, dan jangan lupa untuk mengajak mereka bercanda.

Pada usia 6-12 bulan, berbicaralah dengan kata-kata yang sederhana dengan intonasi dan pengucapan yang jelas, karena kelak mereka akan menirukannya. Berbicaralah sambil diikuti gerakan, agar mereka lebih mudah memahami arti kata dan korelasinya. Kenalkan pula mereka dengan berbagai macam suara, suara binatang, pesawat, mobil, dan lain sebagainya.

Pada usia 12-18 bulan, berikanlah pilihan kepada mereka, tawarkan warna baju yang ingin dipakai, pilihan makanan yang diinginkan. Jangan lupa untuk mengajak mereka membaca, bacakan buku cerita sederhana yang mempunyai banyak gambar dan warna-warna yang cerah, sambil mengajak mereka bermain peran.
Hal-hal diatas selain dapat menstimulasi anak, tentunya akan menjadi kegiatan yang menyenangkan antara orangtua dan anak.

1 komentar: