Idealnya, siklus
haid teratur setiap bulan
dengan rentang waktu antara 21 sampai 35 hari setiap kaliperiode haid.
Dengan siklus haid yang normal, secara fisiologis
menggambarkan, organ
reproduksi ibu cenderung
sehat dan tak bermasalah. Sistem hormonalnya baik, ditunjukkan dengan sel telur yang terus diproduksi dan siklus
haidnya teratur. Intinya, secara kasat mata ibu diyakini dalam kondisi sehat.
Sehingga, dengan siklus normal ini, ibu akan lebih mudah mendapatkan kehamilan, menata
rutinitas, menghitung masa subur, dan lainnya.Pada kenyataannya, tak semua
perempuan memiliki siklus haidyang
normal. Banyak di antara mereka yang siklus haidnya tidak teratur, yakni
siklusnya tidak memiliki pola tertentu. Mungkin pada awalnya siklus haid lebih
dari 35 hari, namun kemudian akan timbulperdarahan haid di luar siklus haid normal. Misal,
Siklusnya semula 35-40 hari tetapi bulan berikutnya bisa
tidak haid selama 3 bulan. Di sisi lain, ada pula
yang dalam sebulan bisa mengalami haid lebih dari sekali. Contoh, bulan ini haid terjadi tanggal 10, kemudian datang
lagi pada tanggal 25 di bulan yang sama. Haid yang berlangsung kurang dari 21 hari
dikategorikan siklus pendek.
Baik siklus pendek maupun panjang, sama-sama
menunjukkan ketidakberesan pada sistem metabolisme dan hormonal. Dampaknya pun
sama, yaitu jadi lebih sulit hamil. Pada siklus pendek, ibu mengalami “unovulasi”
karena sel telur tidak terlalu matang sehingga sulit untuk dibuahi. Pada siklus
panjang, hal ini menandakan sel telur jarang sekali diproduksi atau ibu mengalami
ketidaksuburan yang cukup panjang. Jika sel telur jarang diproduksi berarti
pembuahan akan sangat jarang terjadi. Padahal, haid merupakan tanda kalau ibu sedang
subur.
Ketidakteraturan haid ini pun membuat ibu sulit mencari kapan masa subur
dan tidak. Seharusnya, jika haid
teratur, masa subur dapat ditemukan dengan mudah. Contoh, jika siklusnya 30
hari, maka masa subur diperkirakan 16 hari setelah hari pertama haid. Berbeda dengan siklus
panjang dan pendek, sulit sekali menghitung masa subur karena tak ada rumus
yang dapat digunakan.
Namun begitu, ibu tak perlu berkecil hati. Sebab,
dengan kecanggihan pengobatan modern, hal ini bisa diatasi. Nanti dokter akan
membantu ibu mencari apa penyebabnya, untuk kemudian diberikan solusinya yang
tepat. Tentu diperlukan kerja sama yang lebih intens antara ibu dan pasangan
dengan dokter. Mudah-mudahan dengan terapi yang dilakukan bisa membuat ibu
segera hamil.
RAGAM Penyebab & Solusinya
Banyak penyebab kenapa siklus haid menjadi panjang atau sebaliknya,
pendek. Namun, penanganan kasus dengan siklus
haid yang tidak normal, tak berdasarkan kepada
panjang atau pendeknya sebuah siklus
haid, melainkan berdasarkan kelainan yang dijumpai. Penanganan dilakukan
oleh dokter berdasarkan penyebabnya.
* Fungsi Hormon Terganggu
Haid terkait erat dengan sistem hormon yang diatur di
otak, tepatnya di kelenjar hipofisa. Sistem hormonal ini akan mengirim sinyal
ke indung telur untuk memproduksi sel telur. Bila sistem pengaturan ini
terganggu, otomatis siklus
haidpun akan terganggu.
Penanganan:
Jika terdapat kekurangan hormon, maka dapat
ditambahkan hormon yang kurang tersebut (misal, kekurangan hormon estrogen,
maka dapat ditambahkan hormon estrogen). Jika terdapat hormon yang berlebih,
maka dilakukan pemberian obat tertentu sehingga kadar hormon kembali normal
(misal, kadar hormon prolaktin yang berlebih dapat dikurangi dengan pemberian
obat tertentu). Jika terdapat hormon yang tidak seimbang, maka ditambahkan
hormon lain agar lebih seimbang.
* Kelainan Sistemik
Ada ibu yang tubuhnya sangat gemuk atau kurus. Hal
ini bisa memengaruhi siklus
haidnya karena sistem
metabolisme di dalam tubuhnya tak bekerja dengan baik. Atau ibu menderita
penyakit diabetes, juga akan memengaruhi sistem metabolisme ibu sehingga siklus haidnya pun tak teratur.
Penanganan:
Untuk mengatasi problem gemuk atau kurus sehingga
sistem metabolismenya membaik adalah dengan mengatur pola makan yang tepat. Ibu
bisa melakukan diet dengan panduan dari seorang ahli supaya asupan yang masuk
sesuai dengan kebutuhan tubuh. Sedangkan untuk penderita diabetes kadar gula
dalam darah atau kadar insulin dalam darah tinggi sehingga dapat menyebabkan gangguansiklus
haid, pemberian obat antidiabetik atau obat insulin “sensitizer” dapatmemperbaiki
siklus haid kembali normal
dan bahkan memperbaiki kesempatan untuk hamil.
* Stres
Stres jangan dianggap enteng sebab akan mengganggu
sistem metabolisme di dalam tubuh. Bisa saja karena stres, si ibu jadi mudah
lelah, berat badan turun drastis, bahkan sakit-sakitan, sehingga metabolismenya
terganggu. Bila metabolisme terganggu, siklus
haid pun ikut terganggu.
Penanganan:
Stres yang dapat menyebabkan perubahan siklus menstruasi adalah stres psikis yang berat
seperti kesedihan yang sangat hebat (orangtua atau pasangan hidup atau anak
meninggal dunia), atau kehidupan yang sangat menekan seperti kehidupan di dalam
penjara wanita. Stres psikis yang hebat dapat meningkatkan hormon
CRH atau kortisol, yang dapat mengganggu produksi hormon reproduksi. Untuk
mengatasinya adalah dengan mengatasi stres itu sendiri lewat terapi yang
dilakukan oleh ahlinya. Jika stres bisa diatasi, siklus haid bisa normal.
* Kelenjar Gondok
Terganggunya fungsi kelenjar gondok/tiroid juga
bisa menjadi penyebab tak teraturnya siklus
haid. Gangguan bisa berupa produksi kelenjar gondok yang terlalu tinggi
(hipertiroid) maupun terlalu rendah (hipotiroid). Pasalnya, sistem hormonal
tubuh ikut terganggu.
Penanganan:
Jika hormon tiroid terlalu tinggi maka perlu
ditambahkan obat agar produksi kelenjar gondok menurun, dan sebaliknya jika
hormon tiroid terlalu rendah maka perlu ditambahkan obat agar hormon tiroid
kembali normal. Intinya produksi kelenjar harus sesuai dengan yang dibutuhkan
tubuh.
* Hormon Prolaktin Berlebihan
Pada ibu menyusui, produksi hormon prolaktinnya
cukup tinggi. Hormon prolaktin ini sering kali membuat ibu tak kunjung haid karena memang hormon ini menekan tingkat
kesuburan ibu. Pada kasus ini tak masalah, justru sangat baik untuk memberikan
kesempatan pada ibu guna memelihara organ reproduksinya. Sebaliknya, jika tidak
sedang menyusui, hormon prolaktin juga bisa tinggi, biasanya disebabkan
kelainan pada kelenjar hipofisis yang terletak di dalam kepala.
Penanganan:
Produksi hormon prolaktin yang berlebihan dapat
disebabkan oleh stres psikisyang
hebat atau karena terdapat tumor pada kelenjar hipofisis yang menghasilkan
hormon prolaktin lebih banyak. Untuk menekan produksi hormon prolaktin yang
berlebih dapat diberikan obat saja, atau jika diperlukan dapat dilakukan
operasi pembedahan untuk mengangkat tumor di kelenjar hipofisis tersebut.
FOKUS Pada KEINGINAN HAMIL
Banyak ibu yang gusar, gangguan siklus haid menghambatnya untuk memiliki anak.
Bukan saja ibu yang belum memiliki anak, ibu yang sudah memiliki anak pun dapat
mengalaminya. Pada kasus ini penanganan
siklus haid yang tidak normal
selalu memerhatikan apakah penderita masih berharap untuk hamil atau tidak.
Jika masih ingin hamil, maka penanganannya harus difokuskan kepada upaya untuk
membantu penderita menjadi hamil. Jika penderita tidak ingin hamil lagi, maka
penanganannya cukup dengan mengatur siklus haidnya saja.